MAKALAH
KAJIAN PUISI
“ANALISIS PUISI BERDASARKAN SEMIOTIK”
Dosen Pengampu: Amy Sabila, M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 6
Nama Anggota
1. Fitrah Putri Abadi (2019406403033
2. Lailatul Ma’rifah (2019406403034
3. Eka Safitriani (2019406403035
4. Umi Fitriatunisa (2019406403036
5. Rika Radita (2019406403037)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah “Kajian Puisi”, dengan judul makalah “Analisis Puisi Berdasarkan Semiotik”.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada :
- Ibu Amy Sabila, M.Pd. selaku dosen pengampu yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini.
- Kepada teman-teman mahasiswa juga yang telah member kontribusi baik langsung, maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman yan kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Pringsewu, 20 Oktober 2020
Penyusun,
Kelompok 6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Semiotik (Semiotika)
B. Pendekatan Semiotik Dalam Karya Sastra 2
C. Metode Semiotik Dalam Penelitian Karya Sastra
D. Pembacaan Semiotik
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup dengan tanda-tanda. Tanda-tanda ini ternyata telah digunakan manusia untuk berkomunikasi dari zaman dahulu hingga sekarang. Setiap oaring yang ingin berkomunikasi harus mengerti dengan tanda-tanda yang ada karena dia dikelilingi oleh tanda, yang ditemukan oleh tanda bahkan diatur oleh tanda. Dengan mengetahui tanda dalam komunikasi diharapkan komunikasi antara satu dengan yang lain dapat terjalin dengan baik.
Sama halnya dengan komunikasi, karya sastra pun memiliki tanda-tanda sehingga orang yang membacanya akan mengerti maksud karya tersebut. Pengkajian karya sastra dengan tanda-tanda ini dilakukan oleh para pakar semiotik struktural, yang mengkaji system tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan semiotik?
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan semiotik dalam karya sastra?
3. Bagaimana metode pendekatan semiotik dalam penelitian karya sastra?
4. Bagaimana pembacaan semiotik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian semiotik.
2. Untuk mengetahui pengertian pendekatan semiotik dalam karya sastra.
3. Untuk mengetahui metode pendekatan semiotik dalam penelitian karya sastra.
4. Untuk mengetahui pembacaan semiotik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Semiotik (Semiotika)
Nama lain semiotik adalah semiologi dari bahasa Yunani semeion yang bermakna tanda. Semiotik atau semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan, atau konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Dalam lapangan kritik sastra, penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebuah penggunaan bahasa yang bergantung pada sifat-sifat yang menyebabkan bermacam-macam cara (modus) wacana mempunyai makna.
B. Pendekatan Semiotik Dalam Karya Sastra
Secara padat Dolezel, Stout dan Ratna (dalam Hudayat, 2007: 58), menjelaskan bahwa strukturalisme berhubungan erat atau bahkan tidak terpisahkan dengan semiotic sebagai sarana untuk memahami karya sastra, untuk menangkap makna unsur-unsur struktur karya sastra dalam jalinan dengan keseluruhan karya yang harus memperhatikan system tanda yang dipergunakan dalam karya sastra.
Bahasa merupakan system ketandaan tingkat pertama. Dalam system ketandaan tingkat pertama ini ditingkatkan menjadi system ketandaan tingkat kedua. Arti bahasa tingkat pertama disebut arti (meaning), arti bahasa dalam sastra sebagai system tanda tingkat kedua biasa disebut makna yang merupakan arti dari arti. Dalam karya sastra, arti bahasa ditentukan oleh konvensi sastra di samping konvensi bahasa sendiri.
Jadi, yang dimaksud makna karya sastra itu meliputi arti bahasa, suasana, perasaan, intensitas, arti tambahan (konotasi), daya liris, dan segala pengertian tanda-tanda yang ditimbulkan oleh konvensi sastra.
Menurut Pradopo studi sastra bersifat semiotic adalah usaha untuk menganalisis karya sastra sebagai suatu system tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna-makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur karya sastra atau hubungan dalam antar unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna. Oleh karena memberi makna karya itu dengan jalan mencari tanda-tanda yang memungkinkan timbulnya makna sastra.
Dilihat dari segi cara kerjanya, terdapat tiga semiotic, yaitu
- Sintaksis semiotik, yaitu studi dengan memberikan intensitas hubungan tanda dengan tanda-tanda yang lain.
- Semantik semiotik, studi dengan memberikan perhatian pada hubungan tanda dan acuannya.
- Pragmatik semiotik, studi dengan memberikan perhatian pada hubungan anatara pengirim dan penerima.
No comments:
Post a Comment